Sabtu, 09 Februari 2019

KARYA TULIS ILMIAH DAMPAK KABUT ASAP DAN CARA PENANGGULANGANNYA


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3  Tujuan Makalah....................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Asap Kabut................................................................................. 3
2.2 Dampak Asap Kabut Bagi Lingkungan dan Kesehatan.......................... 4
2.3 Upaya Untuk Mengurangi Dampak Asap ............................................... 5
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 7
3.2 Saran......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kabut asap sudah menjadi bencana nasional sejak terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang besar mulai tahun 1997/1998 dan sampai dengan tahun 2015 bencana kabut asap di Indonesia masih terus berlangsung, dampak kebakaran hutan  mengakibatkan degradasi dan deforestasi hutan semakin tinggi, dampak kiriman asap ke negara-negara tetangga terutama Singapura dan Malaysia.
Hal ini dikarenakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan selama ini tidak memperhatikan manfaat yang akan diperoleh dari keberadaan hutan tersebut, sehingga kelestarian lingkungan hidup menjadi terganggu. Penyebab utama kabut asap adalah kebakaran hutan.
Kebakaran hutan  terjadi  karena manusia yang menggunakan api dalam upaya pembukaan hutan untuk Hutan Tanaman Industri (HTI), perkebunan, dan pertanian. selain itu, kebakaran didukung oleh pemanasan global, kemarau ekstrim yang seringkali dikaitkan dengan pengaruh iklim memberikan kondisi ideal untuk terjadinya kebakaran hutan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa penyebab dari kabut asap yang terjadi di Indonesia?
2.      Apa saja dampak yang merugikan bagi masyarakat?
3.      Bagaimana solusi untuk mengatasi bencana kabut asap di Indonesia?


1.3  Tujuan Makalah                                 
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Mengetahui penyebab dari kabut asap yang terjadi di Indonesia
2.      Mengetahui dampak dari kabut asap yang terjadi di Indonesia
3.      Mengetahui solusi untuk mengatasi kabut asap di Indonesia

1.4 Metode Penulisan
 Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode pustaka, yaitu dengan cara membaca buku buku yang berhubungan dengan tema yang penulis buat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Asap Kabut
Kabut adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Perkataan "asbut" adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun pada perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair
Pada umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran yang mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya di dalam udara.
Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran atmosfer. Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai, danau, dan lautan. Uap air ini berkembang dan menjadi dingin ketika naik ke udara. Udara dapat menahan uap air hanya dalam jumlah tertentu pada suhu tertentu. Udara pada suhu 30º C dapat mengandung uap air sebangyak 30 gr uap air per m3, maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya. Volume yang sama pada suhu 20º C udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak itulah yang dapat ditahannya pada suhu tersebut. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.

2.2 Dampak Asap Kabut Bagi Lingkungan dan Kesehatan
Sebuah sumber menyebutkan bahwa kebakaran hutan di Indonesia sekarang ini merupakan sumber utama polusi udara di sekitar pulau Sumatera dan Kalimantan. Asap dari kebakaran hutan ini menyebabkan kabut asap yang menutupi hampir seluruh langit Sumatera dan Kalimantan, bahkan sampai ke negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.
Kebakaran hutan ini menyebabkan seluruh warga yang terkena dampak kabut asap harus memakai masker untuk melaksanakan aktivitasnya dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Saat ini kabut asap kian pekat setiap harinya, hal ini juga dikarenakan musim kemarau yang berkepanjangan dan hujan yang tak kunjung turun di daerah Sumatra dan Kalimantan.
1.    Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir hidung, mulut dan tenggorokan yang memang lansung terkena asap kebakaran hutan.serta menyebabkan reaksi alergi peradangan dan infeksi.
2.    Gangguan serupa juga dapat terjadi di mata dan kulit, yang lansung kontak dengan asap kebakaran hutan, yang menimbulkan keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi yang memberat.
3.    Dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkhitis kronik. Kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernafas.
4.    Infeksi saluran pernapasan akut (ispa) jadi lebih mudah terjadi, karena tidak seimbang antara daya tahan tubuh, pola bakteri/virus1 penyebab penyakit, dan buruknya lingkungan.
5.    Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak dengan daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. 

2.3 Upaya Untuk Mengurangi Dampak Asap
Sudah semestinya masyarakat dan pemerintah perlu menetapkan dan melaksanakan langkah-langkah perbaikan yang tepat. Langkah-langkah yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat perlu diidentifikasi dan kemudian dihindari untuk mencegah resistansi (perlawanan) dari masyarakat agar upaya perbaikan yang ditempuh tidak menjadi kontraproduktif.
Dalam kenyataan, kita bisa melihat sendiri dengan sejelas-jelasnya banyak kebakaran hutan di negara kita yang titik apinya terus bertambah serta mengeluarkan asap hitam pekat dan kabut yang mengurangi jarak pandang. Itulah salah satu contoh pahit penegakan hukum di Indonesia.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penanganan polusi membutuhkan keterlibatan seluruh masyarakat. Pelaksanaan kebijakan apapun tentu tidak akan mendatangkan hasil maksimal apabila hanya mengandalkan peran Pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dan sinergi antara Pemerintah dan masyarakat dalam perbaikan lingkungan juga perlu digalakkan.
Pada dasarnya, banyak warga yang telah memahami persoalan kebakaran hutan ini dan telah berinisiatif untuk ikut memperbaikinya. Gerakanone man one tree (satu orang satu pohon) yang merupakan bentuk kecil dari penghijauan guna mengurangi polusi udara.





BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas, diketahui bahwa bencana kabut asap di Indonesia di sebabkan oleh banyak sekali terjadi kebakaran hutan dan lahan Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh ulah manusia ataupun karena faktor alam/cuaca/iklim.Tetapi kebanyakan kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia, diantaranya pembukaan hutan/lahan untuk kepentingan industri perkebunan, pertanian dan tambang.
Adapun kerugian atau dampak yang disebabkan oleh kebakaran hutan yaitu menurunnya populasi flora dan fauna karena banyak flora dan fauna yang ikut terbakar dan kehilangan tempat tinggal saat terjadi kebakaran hutan.kebakaran hutan juga mengakibatkan polusi udara karena asap yang ditimbulkan. Hal ini sangat merugikan bagi manusia karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan juga dapat mengakibatkan kecelakaan ketika sedang berkendara.

3.2 Saran
Pertanyaannya, apakah kita mau  mengoptimalkan fasilitas, data, informasi dan teknologi yang sudah ada.Lalu setelah perangkat pemantauan titik panas itu dilihat, maukah pengambil keputusan berbuat obyektif dalam rangka meminimalkan kebakaran hutan dan lahan


DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Samsul. 2002. “KAJIAN PENYEBARAN KABUT ASAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA DAN KEMUNGKINAN MENGATASINYA DENGAN MC”.Volume3,No.2. http://wxmod.bppt.go.id/JSTMC/ hpstmc/VOL03/pdf/vol3no2-03.pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KRITERIA JIWA KEAGAMAAN

BAB II PEMBAHASAN I. KRITERIA YANG MATANG BERAGAMA A. Pengertian Matang Beragama Manusia mengalami dua macam perkembangan yaitu ...