Kamis, 24 Agustus 2017

PUTRI MAMBANG LINAU

Bujang enok pergi mencari kagu ke hutan, ketika mengikat kagu, tiba – tiba seekor ular besar mendekatinya
Ular itu siap mematuknyan, bujang enok tidak mau mati konyol, untung saja dia membawa sebilah rotang peninggalan ayahnya, dengan sekali pukul ular berbisa itu lansung mati, di dala perjalan pulang bujang enok mendengar suara sekelompok wanita yang sedang bercakap-cakap, “ Tahukah kau, ular berbisa itu sudah mati, sekarang tidak ada lagi yang akan membahayakan kita “ demikian berbincangan mereka bujang enok tidak ambil pusing. Ia pikir mereka hanyalah ibu-ibu yang mencuci di sungai.

      Sesampainya dirumah bujang enok hendak beristirahat melepas lelah, alangkah terkejutnya ia ketika dapurnay sudah penuh dengan makanan lezat “ siapa yang menyiapkan semua in .....? ibuku sudah lama meninggal, saudara aku tak punya,, lalu siap.....? gumamnya heran. Namun karena rasa lapar, ia tidak berpikir lanjut ,, ia pun makan dengan lahap. Dalam hati ia berkata,,, “ Besok aku akan menacari siap yang menyiapkan semua ini,.,.,.,.?

Keesokan harinya,, bujang enok bersembunyi di balik semak-semak didepan rumahnya. Ia ngin tau siapa yang menyiapkan hidangan lezat itu,, menjelang sian tampaklah tujuh wanita canti iring-iringan membawa makanan
Mereka semuanya cantik,, namun ada satu yang memikat hati bujang enok, gadis berselendang jingga yang memikat hati bujang enok.

Bujang enok penasaran siap mereka ,,,,?mengapa mereka menyediakan makanan untukku,.,.? saat mencuri dengar percakapan mereka, barualh bujang enok tau kalau makanan itu disediakan sebagai ucapan terima kasih,, rupanya ketujuh wanita itu kalau dirinyalah yang membunuh ular berbisa itu,, Bujang enok jatuh cinta pada wanita yang berselendang jingga,, ia mencari cara untuk berkenalan ,,ia selalu mengikuti ketujuh wanita itu,, mereka berjalan menuju sungai,kemudian melepas selendang untuk mandi,, diam-diam bujang enok mengambil selendang iyu dan menymbunyikannya.

Selesai mandi mereka mengenakan selendangnya,,,, Di mana selendangku,,? Tanya salah satu dari mereka dengan panik,, ke enam temannya membanyu mencari selendangnya,, tentu saja mereka tak dapat menemukannya,, dengan berat hati ke enam temannya meninggalkannya di bumi,,,, satu persatu mengapak-ngapak selendangnya dan naik ke atas langit,, “ maafkan kami tapi kami harus meninggalkanmu kata mereka,,.

Sepeninggalan temannya wanita itu terus mengangis,, lalu bujang  enok keluar dari persembunyiannya,  dan berpura-pura bertanya,,, “ Wahai wanita canti mengapa engkau menangis...? Aku kehilangan selendangku jika kanda melihatnya tolongb di kembalikan padaku jawab wanita itu,,,
Bujang enok lalu menge,mbalikan selendang jingga itu,.,.
Aku yang mencuri selendangmu ,, itu ku lakukan karena aku jatuh cinta padamu,, Aku tak ingin kau kembali ke kayangan,, tinggal lah disini dan menikah denganku ,, kata bujang enok jujur.

Wanita itu terharu mendengar niat tulus bujang enok,, ia pun bersedia menikah denagn bujang enok,, “Perkenalkan kanda nam saya putri mambang linau,, aku bersedia menikah dengan kanda tapi ada satu syarat yang tak boleh di langgar,, kanda tak boleh menyuruhku menari,,jika aku menari,, akan kemabali lagi kekayangan, tempat asalku.. bujang enok menyetujui persyaratan itu,, mereka menikah saling mencintai,,,

Hari demi hari bujang  enok dan putri mamabang linau hidup berkecukupan mereka sangat dermawan,, suka membantu orang miskin,,, lama kelaman sifat bujang enok sampai ketelinga raja,, dan untuk membalas jasanya ,, bujang enok di angkat sebagai kepala kampung,.,. bujang enok dan putri mambang linau sangat senang,.,

Sebagai kepala kampung bujang enok selalu di undang untuk pesta – pesta yang di adakan raja,, pada suatu pesta,, di umumkam bahwa setiap istri kepala kampung mempersembahkan sebuah tarian.
Hati bujag eno berdebar,,, terinagt janjinya dulu,.,.tapi iya tidak sanggup melawan perintah raja,.,.
Bujang enok berbisik pada istrinaya,.. “ Tolonglah ini perintah raja,.,.
Putri mabang linau menuruti kata kata suaminya,., ktika giliran tiba,, putri mambang linau menarik tarian terbaik,.,.
Semua tampak kagum denganya,.. Tapi tiba- tiba suasana gempar.,., ketika sedang asik menari kai putri mamabang linau terrangkat dari tanah,, tak lama kemudian tubuhnya melayang di udara..
Bujang enok melihat istrinya dan sedih,., rupanya inilah saat putri mamabng linau kembali kekayangan,,putri mambang linau terbang semakin jauh,.,. dan melambaikan tangan pda suaminya,.,.

Saat itu bujang enok hidup seorang diri,, terkadang iya  merindukan mambang linau tapi iya berusaha melupakan mambang linau,,,. Atas kesetian pada raja bujnag enokpun deberi jabatan penghulu di istana raja,,, sampai akhir hayatnya bujang enok mengabdikan diri pada  raja dan rakyatnya,.,.,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KRITERIA JIWA KEAGAMAAN

BAB II PEMBAHASAN I. KRITERIA YANG MATANG BERAGAMA A. Pengertian Matang Beragama Manusia mengalami dua macam perkembangan yaitu ...